Sabtu, 26 Juni 2021 – Hari Biasa Pekan XII

Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ dari Komunitas SCJ Brussel Belgia

 
 
 

AUDIO RESI:

 

ANTIFON PEMBUKA – Lukas 1:46

Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab la memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.

PENGANTAR: 

Sara tersenyum mendengar berita akan melahirkan seorang putra pada usia lanjut. Secara insani mustahil. Banyak pula penyakit dan penderitaan yang rasanya mustahil dapat di atasi. Namun, nyatanya Yesus mampu menyembuhkan. Pada Dia segala sesuatu mungkin, asal kita mengandalkan Dia penuh iman.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, tiada sesuatu yang mustahil bagi-Mu: Di mana ada tempat gersang, Engkau memberikan hidup; di mana orang hampir kehilangan hidup, Engkau memberikan harapan. Semoga kami Kaubangkitkan serta Kaujadikan orang yang riang gembira, karena selalu Kaulindungi dan Kaujaga. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 18:1-15

“Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan? Aku akan kembali kepadamu, dan Sara akan mempunyai anak laki-laki.”

Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham di dekat pohon tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di kala hari panas terik. Ketika ia mengangkat mata, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Melihat mereka, ia bergegas dari pintu kemahnya menyongsong mereka. Ia bersujud dan berkata, “Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini. Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan, dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah hamba mengambil sepotong roti, agar Tuan-Tuan segar kembali. Kemudian bolehlah Tuan-Tuan melanjutkan perjalanan. Sebab Tuan-Tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka, “Buatlah seperti yang engkau katakan.” Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata, “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya, mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya, dan memberikan kepada seorang bujangnya yang segera mengolahnya. Kemudian Abraham mengambil dadih, susu dan anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya kepada mereka. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu sementara mereka makan. Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham, “Di manakah Sara, isterimu?” Jawab Abraham, “Di sana, di dalam kemah.” Maka berkatalah Ia, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara, istrimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Saat itu Sara mendengarkan pada pintu kemah di belakangnya. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Maka tertawalah Sara dalam hati, katanya, “Akan berahikah aku, setelah aku menjadi layu, sedangkan tuanku pun sudah tua?” Lalu bersabdalah Tuhan kepada Abraham, “Mengapakah Sara tertawa dan berkata, ‘Sungguhkah aku akan melahirkan anak, padahal aku sudah tua?’ Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan dikau. Pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.” Tetapi Sara menyangkal, katanya, “Aku tidak tertawa”. Sebab ia takut. Tetapi Tuhan bersabda, “Tidak! Memang engkau tertawa!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 1:46-47.48-49.50.53.54-55

Ref. Tuhan ingat akan kasih sayang-Nya

  1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.

     

  2. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini. Mulai sekarang aku disebut Yang Bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.

     

  3. Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.

     

  4. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 8:17) Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 8:5-17

“Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub.”

Pada suatu hari Yesus masuk ke Kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’, maka ia datang. Ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu, Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, Banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu sendiri akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Lalu Yesus berkata kepada perwira itu, “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan wanita itu, lalu lenyaplah demamnya. Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus. Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan, dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu, dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Romo Jenli, SCJ dari Komunitas SCJ – Brussel, Belgia dalam ReSi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari Sabtu, 26 Juni 2021.

Marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan, yakni dari Injil Matius 8: 5-17.

Pernahkan kita memiliki pengalaman, ketika kita membutuhkan sesuatu, lantas ada orang yang memberikan apa yang kita butuhkan? Pernahkan kita memiliki pengalaman, ketika kita menginginkan sesuatu, lantas ada orang yang membelikannya untuk kita? Bahagia tentunya menjadi rasa ketika pengalaman itu dimiliki. Kita pun segera mengungkapkan rasa bahagia itu dengan berucap terima kasih kepada orang yang memberi atau membelikan apa yang kita butuhkan. Di lain pihak, mungkin kita juga memiliki pengalaman ketika kebahagiaan yang kita miliki adalah buah dari apa yang diberikan atau dibelikan orang lain, di mana kita sendiri tidak tahu siapa dia. Dengan kata lain, orang yang memberi atau membelikan sesuatu yang kita butuhkan itu, berbuat dengan ikhlas tanpa sepengetahuan kita. Dan bisa jadi bahwa, kebahagiaan yang kita miliki sekarang, atau juga rahmat yang kita punyai, merupakan buah dari orang-orang yang berbuat baik tanpa kita mengetahui siapa mereka. Tidak hanya memberi atau membelikan sesuatu, tetapi juga ketika mereka mendoakan kita.

Saya merefleksikan bahwa kebahagiaan atas rahmat kesembuhan yang dialami oleh hamba yang sakit dalam Injil pada hari ini, merupakan kebahagiaan dari orang yang mungkin dia sendiri tidak mengetahui dari mana kebahagiaan itu berasal. Di balik kesembuhannya, ada seorang perwira, tuan dari hamba yang sakit itu, yang datang kepada Yesus untuk memohon kesembuhan. Di balik kesemuhannya, ada Yesus yang dengan belas kasih-Nya memberikan kesehatan, sebuah rahmat yang diperlukan olehnya.

Saudara-saudariku yang terberkati, bisa jadi bahwa pengalaman dari hamba yang sakit dan kemudian mendapatkan kesembuhan menjadi pengalaman kita. Dengan kata lain, kebahagiaan yang kita miliki sekarang adalah buah dari orang-orang telah yang berusaha dan berdoa secara diam-diam untuk kita. Tentunya kita ingin mengucap terima kasih kepada mereka, namun kita tidak mengetahui siapa mereka. Untuk itu, dua hal yang dapat kita lakukan, yakni: kita syukuri atas rahmat atau kebahagiaan yang kita miliki sekarang dan kemudian kita berdoa agar Tuhan Allah memberikan rahmat kepada mereka yang telah berusaha serta berdoa bagi kebahagiaan kita. Harapannya adalah kita pun tergerak untuk menjadi duta pewarta kebahagiaan kepada sesama, meski nama kita tidak disebut. Semoga Hati Kudus Yesus, selalu memberkati kita. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa sumber kehidupan, kami mohon Kauhidupkan berkat roti anggur ini. Semoga kami semakin memahami bahwa berkat wafat seseorang semua dapat diselamatkan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Kejadian 18:14a

Adakah sesuatu yang mustahil bagi Allah? 

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, Engkau telah berbuat baik, melakukan mukjizat di tengah-tengah kami melalui Yesus, sabda penuh belas kasih. Semoga sabda itu selalu terdengar di mana saja dan dalam keadaan apa saja. Demi Kristus, ….

 

2 Comments

  • Dominicus Domen Malau Juni 26, 2021 at 2:36 am

    Terima kasih Tuhan bahwa Engkau masih berkenan menyapa aku hari ini melalui romo yg baik hati dan melayani umatMu.
    Terpujilah Tuhan selama-lamanya dan diberkatilah Romo-romo yg sll siap melayani umatMu, amin

    Reply
  • Dominicus Domen Malau Juni 27, 2021 at 3:21 am

    Terima kasih Tuhan Yesus atas berkatMu hari ini. Kuatkanlah kami dlm keimanan kepadaMu, agar kami selalu setia utk selama-lamanya, amin

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Dominicus Domen Malau Cancel Reply