Kamis, 01 Juli 2021 – Hari Biasa Pekan XIII

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Jakarta Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA –  Mazmur 116:5.9

Tuhan itu pengasih dan adil, Allah Maha Penyayang. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan di negeri orang hidup.

PENGANTAR: 

Tuhan meminta Abraham mengurbankan Ishak, putra yang lama dinanti-nantikannya. Bagi kita rasanya tidak manusiawi. Tetapi Abraham menunjukkan ketaatan tanpa syarat, dan sege ra tuntutan keras itu dicabut Tuhan. Para ahli kita menuduh Yesus sebagai penghojat Allah, karena mengampuni dosa. Bukankah mengampuni dosa itu amat manusiawi? Sekalipun sepintas kilas kedua bacaan itu bertentangan, namun keduanya menggarisbawahi kasih sayang Tuhan kepada manusia yang begitu hebat.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kedamaian, jangan hendaknya Engkau berpaling dari kami, manusia ciptaan-Mu ini, tetapi berilah kami pengharapan pada Yesus, Adam Baru, yang telah menunjukkan jalan menuju kedamaian-Mu. Sebab Dialah Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 22:1-19 

“Korban Abraham leluhur kita.”

Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Ia bersabda kepada Abraham, “Abraham”. Abraham menyahut, “Ya Tuhan”. Sabda Tuhan, “Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Abraham. Ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya. Ia membelah juga kayu untuk kurban bakaran itu. Lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangannya dan melihat tempat itu dari jauh. Kata Abraham kepada kedua bujangnya, “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini. Aku beserta anakku akan pergi ke sana. Kami akan sembahyang. Sesudah itu kami kembali kepadamu.” Lalu Abraham mengambil kayu untuk kurban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya. Sedangkan ia sendiri membawa api dan pisau di tangannya. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya, “Bapa!” Sahut Abraham, “Ya, anakku.” Bertanyalah Ishak, “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk kurban bakaran itu?” Sahut Abraham, “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama, dan sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mendirikan mezbah di situ dan menyusun kayu. Kemudian Ishak, anaknya, diikat dan diletakkannya di atas mezbah di atas kayu api itu. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, “Abraham, Abraham!” Sahut Abraham, “Ya Tuhan”. Lalu Tuhan bersabda, “Jangan kaubunuh anak itu, dan jangan kau apa-apakan dia, sebab kini Aku tahu, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Abraham lalu menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu, ‘Tuhan menyediakan’. Sebab itu sampai sekarang dikatakan orang, ‘Di atas gunung Tuhan menyediakan’. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri – demikianlah sabda Tuhan – Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Dan keturunanmu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.” Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba. Dan Abraham tinggal di Bersyeba.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 115:1-2.3-4.5-6.8-9

Ref. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan di negeri orang-orang hidup.

  1. Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkan suara dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidup aku akan berseru kepada-Nya.

  2. Tali-tali maut telah melilit aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku; aku mengalami kesesakan dan kedukaan. Tetapi aku menyerukan nama Tuhan. Ya Tuhan, luputkanlah kiranya aku!”

  3. Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita maha penyayang. Tuhan memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!

  4. Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut; Engkau telah meluputkan mataku dari air mata, dan kakiku dari tersandung. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (2 Kor 5:19) Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita. Alleluya

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 9:1-8

“Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia.”

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawanyalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, “Ia menghojat Allah!” Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, “Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah?’ Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,” lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Sahabat Resi Dehonian yang terkasih, jumpa lagi dengan saya, Romo Thomas Suratno SCJ, dari komunitas SCJ Jakarta-Indonesia, dalam Renungan Singkat RESI pada hari ini, Kamis, 01 Juli 2021 – HARI BIASA dalam Pekan Biasa XIII. Marilah kita bersama mendengar dan merenungkan sabda Tuhan, yakni Firman Tuhan yang tersurat dalam Injil Mat 9,1-8

Sahabat Resi yang terkasih, Dikisahkan bahwa Seorang lumpuh dibawa kepada Yesus. Tuhan Yesus mengetahui isi hati dan penyebab kelumpuhan orang sakit ini. Maka Yesus pun langsung menyentuh akar penyakitnya, yaitu dosa. Begitu dosa atau akarnya disembuhkan maka tubuhnya pun turut disembuhkan. Yesus memberikan kepastian bahwa Dialah Anak Manusia, yaitu Allah Sang Putra yang mempunyai hak dan kuasa mengampuni dosa

Sahabat Resi yang terkasih, Di sini memang Yesus tidak hanya mengetahui apa yang dipikirkan orang-orang itu, tapi Yesus pun mengetahui segala niat baik dan jahat yang tersimpan dalam hati mereka. Yesus membaca hati setiap manusia. Yesus membaca hati seorang pendosa. Bukan hanya itu, Dia berkuasa mengampuni dosanya. Yesus itu memiliki kuasa setara dengan Allah, Sang Maha Pengampun. Lepas dari orang sedang memikirkannya atau tidak, pengampunan diberikan-Nya. Kuasa pengampunan yang ada pada Yesus itu ajaib-melebihi segala kuasa lain yang dimiliki-Nya.

Sahabat Resi yang terkasih, Dalam warta Injil hari ini, penginjil Matius pun menjelaskan bagaimana ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ini mengkritik apa yang dikatakan dan dilakukan Tuhan Yesus. Karena menurut mereka tidak ada satu manusiapun yang dapat mengampuni dosa selain Tuhan, sehingga waktu mereka mendengar dan melihat perkataan Tuhan Yesus, mereka sangat tidak menerima, ketika Tuhan Yesus mengatakan kepada orang lumpuh itu bahwa “Dosanya sudah diampuni”.

Sahabat Resi yang terkasih, lagi-lagi Yesus mengetahui pikiran mereka, dan menegur mereka atas pikiran mereka yang jahat itu, dan tidak Tahu bahwa Yesus itu memang Tuhan. Dan Tuhan mau tunjukan Bahwa Ia Tuhan Dan bukan hanya melalui pengampunan dosa saja dia menyatakan dirinya Tuhan tapi melalui Mujizat yang dikerjakan-Nya.

Sahabat Resi yang terkasih, Baik menjadi pemahaman dan permenungan kita, ternyata bagi Yesus mengampuni itu adalah perkara yang sangat mudah. Tetapi untuk ahli Taurat dan Orang Farisi hanya Tuhan yang bisa melakukannya. Mengampuni itu adalah sebuah keputusan dan ketika sikap yang penuh pengampunan terus kita terapkan, maka karakter Kristus ini akan menjadikan karakter serta gaya hidup kita sebagai orang percaya.

Sahabat Resi yang terkasih, Lihatlah di awal tadi, sikap iman dari orang-orang yang membawa si lumpuh itu menggerakkan hati Yesus dan Dia pun berkata kepada si lumpuh, “percayalah hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Lalu, Dia melanjutkan “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah kerumahmu!” Di sini, iman mendatangkan berkat keselamatan, yaitu pengampunan dan penyembuhan. Kita beriman secara personal, dan secara pribadi pula kita mempertanggungjawabkan iman itu. Iman personal tersebut menghasilkan buahnya bagi kehidupan sosial.

Sahabat Resi yang terkasih, Semakin kita beriman, sudah semestinya pula sesama kita memetik buah-buah yang baik dari kehidupan kita. Dengan demikian, iman personal kita itu mampu mengantar orang lain untuk menikmati karya keselamatan Allah.

DOA:

Ya Tuhan Yesus, bantulah aku untuk menyingkirkan keegoisanku yang hanya mencari keselamatan pribadi, tanpa peduli pada orang lain. Buatlah iman dan hidupku berbuah kebaikan bagi sesama. Tuhan, tambahkanlah imanku akan Dikau. Amin.

DOA PETSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahamulia, dengan anggur roti ini kami memuliakan sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Putra-Mu dan Tuhan kami. Semoga berkat Dia umat dapat berkembang dalam iman dan jumlahnya, sehingga menjadi umat yang dewasa.Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Kejadian 22:12

Kini Aku tahu, bahwa engkau takut akan Allah, dan tidak segan-segan menyerahkan anakmu kepada-Ku.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, berkenanlah mematahkan belenggu kejahatan yang mengikat kami. Semoga dosa maut dalam diri kami Kauhalau jauh-jauh dari kami berkat Yesus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami.

 

1 Comment

  • Listyawati Juli 1, 2021 at 2:20 am

    Terimakasih para Romo Bruder Frate SCJ. Resi selalu kami nantikan. Salam sehat. Berkah Dalem.

    Reply

Leave a Comment