Senin, 05 Juli 2021 – Hari Biasa Pekan XIV

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Kejadian 28:16-18

Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini dan aku tidak tahu. Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang surga.

PENGANTAR: 

Yakub pun diberi tahu tentang perjanjian yang diikat Tuhan dengan Abraham. Semua bangsa di dunia akan diberkati me lalui dia. Demikian pula Yesus setiap kali berada di tengah tengah umat akan membagikan kesembuhan dan menumbuh kan kehidupan baru.

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, Engkaulah tanah tempat kami berpijak. Kami bersyukur kepada-Mu atas kehadiran-Mu di tengah-tengah kami menyehatkan jiwa raga kami. Maka kami mohon, semoga Engkau tetap beserta kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 28:10-22a

“Yakub melihat sebuah tangga, melihat malaikat Allah turun naik, dan melihat Allah yang bersabda.”

Pada waktu itu Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu, dan dipakainya sebagai alas kepala. Lalu ia membaringkan diri di tempat itu. Dalam mimpi ia melihat sebuah tangga yang didirikan di atas bumi dengan ujungnya sampai di langit. Lalu tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah Tuhan di samping Yakub dan bersabda, “Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak. Tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu di tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan; melalui engkau dan melalui keturunanmu, semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau, dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini. Aku tidak akan meninggalkan dikau. Aku akan melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.” Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia, “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.” Ia takut dan berkata, “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah! Ini pintu gerbang surga! “Keesokan harinya, pagi-pagi, Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikannya menjadi tugu, dan menuangkan minyak di atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Lalu bernazarlah Yakub, “Jika Allah menyertai dan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini dan jika Ia memberikan kepadaku roti untuk dimakan serta pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 91:1-2.3-4.14-15ab

Ref. Allahku, pada-Mulah aku percaya

1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat perangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, “Aku akan menyertai dia dalam kesesakan.”

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya.
S : (2 Tim 1:10b) Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 9:18-26

“Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup.”

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka Ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangun dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu. Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Jesu per Cor Marie… Hiduplah Hati Yesus, melalui Hati Maria…

Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Jumpa Kembali Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Senin, 05 Juli 2021, dalam masa Biasa Pekan ke 14. Semoga belas kasih dan kerahiman, serta berkat melimpah dari Hati Kudus Yesus turun atas kita semua. Amin

Tema Resi kita kali ini adalah: Tindakan iman yang menyelamatkanMari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudari-saudara sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Problem kehidupan sering kali mempengaruhi kualitas keimanan kita kepada Tuhan. Ada orang yang mengalami beban masalah kemudian kehilangan iman, harapan, dan kasihnya kepada Tuhan, entah masalah ekonomi, masalah kehidupan rumah tangga, masalah Kesehatan, masalah percintaan, dll. Melalui bacaan yang kita dengar hari ini kita menemukan dua tokoh yang mengalami persoalan hidup yang berat bahkan nyaris putus asa. Yang pertama seorang kepala rumah ibadat yang anaknya meninggal karena sakit tentu beban hidup yang sangat berat karena kehilangan anak yang disayanginya, dan kedua seorang poerempuan yang sudah 12 tahun mengalami sakit pendarahan, yang tentu mengalami beban penderitaan yang sangat hebat yang menghabiskan harta bendanya untuk berobat dan beban psikologis serta rohani yang harus dia tanggung.

Berkat perjumapaan dengan Tuhan Yesus beban mereka telah diangkat. Iman mereka telah menyelamatkan melalui Tindakan iman mereka yang begitu pasrah dan percaya kepada Hati Yesus yang Maha Kudus. Apa yang bisa kita pelajari dari bacaan yang kita dengar hari ini? Saya menawarkan 3 hal.

  1. Persoalan hidup atau problem hidup mempengarui kualitas iman kita. Kita dituntut untuk berpasrah dan percaya kepada Tuhan. Iman kita kepada Tuhan Yesus tidak menjamin bahwa kita akan terhindar dari problem hidup atau persoalah hidup, tetap iman kita kepada Tuhan membantu kita untuk bertahan mengahadapi masalah dan menemukan makna baru dalam berbagai persooalan hidup kita sehingga kita mendapatkan kelegaan dan penghiburan iman. Seperti syair sebuah lagu, “Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata, tetapi dia berjanji berikan kekuatan.”

  2. Iman membutuhkan Tindakan nyata. Seperti kepala rumah ibadat itu, imannya kepada Yesus membuat dia datang kepada Yesus dan menyembahNya, bersyungkur dihadapan Yesus dengan kepasrahan dan harapan. Demikian juga perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun lamanya, datang dan menjamah jumbai jubah Yesus. Tindakan iman itulah yang menyelamtkan mereka. Apakah Tindakan iman kita?Apakah hanya sekedar berdoa mohon ini mohon itu tetapi tanpa Tindakan nyata? Iman perlu kita wujudkan dalam usaha dan Tindakan nyata.

  3. Iman kita kepada Tuhan tidak hanya menyelamatkan diri kita saja tetapi mampu menyelamatkan orang lain, meski orang itu belum tentu beriman juga kepada Yesus. Iman perempuan yang sakit pendarahan mampu menyelatkan hidupnya, dan iman kepaa rumah ibdat mampu menyelamtkan anaknya yang sakit. Tuhan mengundang kita untuk menjadi berkat bagi orang lain bukan hanya bagi diri kita sendiri tetapi bagi sesama kita karena iman kita kepada Tuhan Yesus.

Saudari-saudaraku yang terkasih, iman menuntun kita kepada sebuah tindakan konkret. Sebagaimana kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan, mereka mengalami kebuntuan atas persoalan hidup mereka. Di tengah-tengah beban hidup mereka, mereka memilih mencari, berharap, dan beriman kepada Tuhan Yesus. Mereka percaya bahwa Tuhanlah satu-satunya solusi yang dapat memberikan pengharapan kepada mereka. Lalu bagaimana dengan kita? Tindakan iman seperti apa yang harus kita lakukan di tengah persoalan hidup yang menghimpit kita? Mari kita pasrahkan diri kita dan senantiasa berharap kepada HatiNya yang Maha Kudus karena pertolongan-Nya tersedia bagi mereka yang berharap kepada Hati-Nya.

Semoga Hati Kudus Yesus selalu merajai hati kita dan memberi kita berkat dah rahmat yang melimpah, khususnya rahmat-rahmat yang kita butuhkan. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. Tuhan memberkati.. Berkah Dalem.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa mahakudus, kuduskanlah roti anggur ini agar dapat memberikan kedamaian dan kesehatan kepada kami semua. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI  –  Mazmur 91:14b.15ab

Aku akan membentenginya sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa mahasetia, kami telah mendapat Putra-Mu sebagai janji kesehatan dan kehidupan. Kami mohon, semoga kami Kaujiwai dengan semangat-Nya dalam segala tingkah laku kami dan dengan demikian Kauperkenankan ikut serta mengusahakan damai sejahtera alam raya.Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

 
 

1 Comment

Leave a Comment