Jumat, 04 November 2022 – Peringatan Wajib St. Karolus Boromeus, Uskup

Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ dari Komunitas SCJ Paroki Tugumulyo Mura Sumsel – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yeh 14:11.23-24

Tuhan bersabda, “Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.”

KATA PENGANTAR:

Nasib hari depan berada di tangan kaum muda. Usia muda dapat menghembuskan nafas baru ke dalam kehidupan. Pada usia 22 tahun Karolus telah menjadi cardinal dan sekretaris Sri Paus. Ia telah meremajakan Gereja dengan dinamikanya. Ia ikut menangani persiapan Konsili Trente. Memang ia tepat pada tempatnya. Sebagai uskup agung Milan ia mengenal keuskupannya. Ketika wabah pes berjang kita ia selalu siap di rumah sakit. Maka ia menjadi pelindung para uskup.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber segala pembaharuan, kuatkanlah kiranya dalam umat-Mu semangat yang menjiwai uskup-Mu Santo Karolus Borromeus. Semoga Gereja-Mu selalu diperbaharui dan semakin menyerupai Kristus, sehingga sanggup menampakkan wajah Kristus kepada dunia. Sebab Kristuslah ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi 3:17-4:1

“Kita menantikan Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.”

Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 122:1-5

Ref. Ku menuju ke Altar Allah dengan sukacita.
Atau. Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.

  1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumahTuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

  2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.

  3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (1Yoh 2:5)  Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 16:1-8

“Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang.”

Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan berkata, ‘Apakah yang telah kudengar tentang dirimu? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.’ Berkatalah bendahara itu dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.’ Lalu ia memanggil satu demi satu orang yang berutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada yang pertama, ‘Berapa besar utangmu pada tuanku?’ Jawab orang itu, ‘Seratus tempayan minyak.’ Lalu kata bendahara itu, ‘Inilah surat utangmu. Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.’ Kemudian ia berkata kepada yang lain, ‘Dan Saudara, berapa utangmu?’ Jawab orang itu, ‘Seratus pikul gandum.’ Katanya kepada orang itu, ‘Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.’ Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang.”

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ 

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Renungan Singkat Dehonian yang terkasih. Gembira sekali, saya rm. G. Dedi Rusdianto, SCJ dapat bertemu kembali dengan Anda sekalian dalam Resi Dehonian, hari ini Jumat 4 November 2022. Pertama-tama, marilah kita dengarkan Injil hari ini, yang di ambil dari Injil Lukas 16:1-8

Para pendengar Resi Dehonian terkasih. Kenapa Tuhan Yesus menggunakan contoh bendahara yang tidak jujur? Apakah kita di ajak untuk belajar bertindak tidak jujur dan menghalalkan segala cara? Tentu saja tidak. Pertama-tama, kita belajar dari bendahara ini bagaimana perlunya mengelola keuangan dengan bertindak secara cermat, sistematis dan terutama pentingnya mengelola masa depan. Tentu saja dalam bertindak kita harus memperhatikan sikap sikap moral yang benar. Sesuatu tindakan di sebut bermoral mengandung syarat bahwa tindakan tersebut harus bertujuan baik, caranya benar dan tepat. Meskipun tujuannya baik, namun jika caranya keliru dan tidak tepat, maka secara moral tindakannya tidaklah baik dan benar.

Sekali lagi yang mau di tekankan oleh Tuhan Yesus adalah sikap antisipasi masa depan dan bagaimana mengelola masa depan. Hal ini tepat sekali, karena banyak umat beriman sangatlah naif dan polos dalam menata hidupnya sehari-hari, misalnya: terlalu aktif dalam kegiatan sosial sampai-sampai lupa mengerjakan skripsi, menyelesaikan sekolah atau lupa bekerja keras sehingga keluarga di rumah terlantar secara ekonomi, juga tekun berdoa tetapi hidupnya boros dan gampang di tipu orang, atau bisnisnya selalu bangkrut, atau banyak umat beriman terjebak utang judi online dan terjebak lintah darat atau rentenir sehingga mengalami kesulitan keuangan, atau ketika iman di tantang, orang tidak bersikap berani dan bertindak cerdik untuk menghadapi tantangan-tantangan iman. Pada akhirnya membuat orang beriman menjadi frustasi dan mempengaruhi imannya kepada Tuhan. Singkat kata, hidupnya tidak seimbang antara hidup di dunia dan hidup rohaninya.

Hidup dan masa depan haruslah tetap direncanakan secara baik, supaya kelangsungan hidup kita tetaplah sejahtera dan tercukupi kebutuhan-kebutuhan pokok hidupnya sehari-hari, sehingga orang beriman memiliki hidup yang sejahtera secara duniawi dan rohani, karena kedua-duanya saling terkait satu sama lain.

Kita belajar menggunakan ilmu ekonomi dalam hidup beriman. Kata ekonomi berasal dari bahasa latin, Oikos: rumah tangga dan Nomos: noma atau aturan-aturan. Arti ekonomi adalah kemampuan mengatur rumah tangga masing-masing dan dengan demikian terjadi keseimbangan antara kebutuhan jasmani, mental dan spiritual. Semoga Allah yang maha kuasa memberkati saudara-saudari sekalian dengan berkatnya yang Maha Kudus, Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin. 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang mahakuasa, berkatilah kiranya persembahan ini yang telah kami unjukkan di atas altar-Mu pada peringatan Santo Karolus Borromeus. Ia telah melaksanakan tugasnya sebagai gembala umat dengan teliti dan penuh pengabdian dan berjasa karena keutamaannya. Semoga demikian pulausaha kami menghasilkan buah berlimpah yang tahan uji. Demi Kristus, …

ANTIFON KOMUNI – Mat 20:28

Putera Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan manusia.

DOA PENUTUP:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang penuh kasih setia, kurnia cinta kasih-Mu telah kami sambut. Kuatkanlah kiranya semangat kami, agar kami pun setia dalam pengabdian dan berkobar-kobar dalam cinta kasih seperti uskup-Mu Santo Karolus Borromeus. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Karolus Barromeus

Bapa kaum Klerus, Rasul Konsili Trente

Karolus Borromeus (Italia: Carlo Borromeo) adalah seorang Kardinal dan Uskup Agung Milan pada 1564-1584. Dia adalah salah satu dari para reformis besar Gereja pada masa kekacauan di abad keenam belas.  Karolus Borromeus, bersama St.Ignatius Loyola, St Filipus Neri, dan lain-lain, memimpin gerakan untuk membendung pengaruh  Reformasi Protestan. Dia adalah seorang tokoh terkemuka selama Kontra-Reformasi berlangsung dan ia bertanggung jawab untuk Reformasi internal Gereja yang signifikan dalam tubuh Gereja Katolik, termasuk pendirian seminari-seminari untuk meningkatkan mutu pendidikan para imam. 

Karolus lahir pada tanggal 2 Oktober 1538  dalam sebuah Kastil megah di Aron Novara, Italia. Ayahnya adalah Gilberto Borromeo, Count of Arona dan  ibunya bernama Margherita de’ Medici. Sama seperti para pemuda ningrat Italia  lainnya, ia hidup serba berkecukupan. Tetapi, tidak seperti kebanyakan dari mereka, ia tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang mengundang dosa seperti pesta-pora yang sering dilangsungkan di Kastil para bangsawan pada masa itu.

Sejak kecil Carolus sudah bercita-cita untuk menjadi seorang biarawan. Karena itu pada usia yang sangat muda ia sudah masuk seminari. Di sekolah; awalnya Karolus terkesan sebagai murid yang lamban karena ia tidak dapat berbicara dengan lancar, tetapi ketekunannya membuat ia memperoleh kemajuan yang menggembirakan.

Masa itu adalah masa yang amat kelam dalam Sejarah Gereja. Hidup keagamaan umat amat memprihatinkan. Banyak anak tidak mengenal Tuhan, bahkan mulai berdoa dengan membuat tanda salib saja tidak bisa. Gereja-gereja sepi dari kunjungan umat, bahkan ada gereja yang diubah menjadi toko atau bangsal pesta.  Kehidupan iman umat kristiani sudah sangat merosot. Berbagai perpecahan dalam tubuh Gereja semakin kuat. Gereja dihadapkan pada Reformasi Protestan. Gelombang protes terhadap kebijakan-kebijakan Gereja berkecamuk deras.

Carolus muda yang saat itu usianya baru dua puluh dua tahun dipanggil pamannya, Paus Pius IV, ke Roma dan diminta untuk melaksanakan banyak tugas penting. Pada tanggal 31 Januari 1560 Carolus  diangkat menjadi kardinal dan pada 7 Februari tahun yang sama ia ditunjuk menjadi Administrator Keuskupan Milan. Ia baru ditahbiskan menjadi diakon pada 21 Desember 1560, dan ditahbiskan imam 4 September 1563, dan ditahbiskan menjadi uskup pada 7 Desember 1563. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan dan menjadi anggota  Kuria Romana. Tugas utamanya adalah mengurus permasalahan Gereja yang paling penting.

Paus meminta Santo Carolus untuk mempersiapkan Konsili Trente dan sekaligus menjadi wakil  dari Tahta Suci pada saat konsili itu berlangsung. Carolus berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik.  Setelah Konsili Trente, Carolus menjadi tokoh yang sangat getol dalam usaha mengaplikasikan keputusan-keputusan konsili tersebut ke dalam kehidupan umat. Ia bahkan mengajukan surat pengunduran diri kepada paus agar ia dibebaskan dari tugasnya di Kuria Roma agar ia bisa lebih memiliki waktu untuk memperbaharui kehidupan iman umat di keuskupannya, Milano.

Di Milan;  Kardinal Carolus menjadi suri teladan bagi umatnya. Ia menyumbangkan sejumlah besar uang kepada kaum miskin. Ia sendiri hanya memiliki sehelai jubah lusuh berwarna hitam. Tetapi, di hadapan umum, ia berpakaian seperti layaknya seorang kardinal. Ia ambil bagian dalam upacara-upacara Gereja dengan penuh hormat dan wibawa.

Dalam melaksanakan tugas pengembalaannya yang penuh kesibukan, Kardinal Carolus  senantiasa cemas kalau-kalau ia bisa semakin jauh dari Tuhan karena banyaknya godaan di sekelilingnya. Oleh sebab itulah, setiap memiliki waktu luang ia selalu berlatih menyangkal diri terhadap segala kesenangan dan senantiasa berusaha untuk rendah hati serta sabar. 

Penduduk kota Milan awalnya mempunyai banyak kebiasaan buruk dan percaya pada banyak takhayul. Namun dengan peraturan-peraturan yang bijaksana, dan dengan kelemah lembutan serta kasih sayang, dan dengan teladan hidupnya sendiri yang mengagumkan, St. Karolus menjadikan keuskupannya teladan bagi Reformasi Gereja seluruhnya. Sungguh mengagumkan mengingat Ia adalah seorang yang gagap dan tidak pernah dapat berbicara dengan lancar. Umat hampir-hampir tidak dapat mendengarkannya;  namun demikian setiap kata-kata yang diucapkannya sangat berwibawa dan membawa pengaruh yang sangat besar bagi setiap mereka yang mendengarnya.

Ketika suatu wabah ganas menyerang dan mengakibatkan banyak kematian di Milan, Kardinal Borromeus tidak memikirkan hal lain kecuali merawat umatnya. Ia berdoa dan bermatiraga dengan keras. Ia membentuk kelompok-kelompok umat yang membantunya membagikan makanan bagi mereka yang kelaparan. Ia bahkan mendirikan altar di jalan-jalan agar orang-orang yang sakit dan sekarat itu  dapat ikut ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi lewat jendela rumah mereka.

Orang suci ini tidak pernah terlalu sibuk untuk menolong rakyat sederhana. Suatu ketika ia menghabiskan waktunya untuk menemani seorang bocah penggembala hingga bocah tersebut dapat berdoa Bapa Kami dan Salam Maria. Menjelang ajalnya, pada usia empat puluh enam tahun, St. Karolus dengan tenang dan damai berkata, “Lihat, aku datang!”. Dan ia pun  wafat pada tanggal 03 November 1584 dan dinyatakan kudus oleh Paus Paulus V pada tahun 1610.

Arti nama

Lelaki, Perkasa

Variasi Nama

Charles (English), Carles (Catalan), Karlo (Croatian), Karel (Czech), Carl, Karl (Danish), Karel (Dutch), Carl, Carol, Charles, Karl, Charley, Charlie, Chas, Chaz, Chip, Chuck (English), Kaarle, Kaarlo, Karl, Kalle (Finnish), Charles, Charlot (French), Carl, Karl (German), Kale (Hawaiian), Károly, Karcsi (Hungarian), Séarlas (Irish), Carlo (Italian), Sjarel (Limburgish), Karolis (Lithuanian), Carl, Karl (Norwegian), Karol (Polish), Carlos, Carlinhos, Carlito, Carlitos (Portuguese), Carol (Romanian), Karol (Slovak), Karel, Karol (Slovene), Carlos, Carlito, Carlitos (Spanish), Carl, Karl, Kalle (Swedish), Siarl (Welsh)

BENTUK FEMINIM  : Carolin

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/november/karolus-barromeus.html

No Comments

Leave a Comment