Senin, 29 Mei 2023 – Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja (Hari Senin Sesudah Pentakosta)

Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ dari komunitas SCJ Sacred Heart Formation House, Cagayan De Oro City – Philippines

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Bdk. Kis. 1:14

Para murid sehati sejiwa bertekun dalam doa bersama Maria, Ibu Yesus.

PENGANTAR:

Saudara-saudari ytk, hari ini sehari setelah kita merayakan Pentakosta, turunnya Roh Kudus yang menyertai Gereja, kita peringati Santa Perawan Maria Bunda Gereja. Dialah ibu dan sekaligus teladan kita dalam beriman kepada Bapa, Allah yang Esa.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa (Hening Sejenak): Allah, Bapa maharahim, ketika Putra Tunggal-Mu dipaku pada kayu salib, Ia menetapkan Santa Perawan Maria, Ibu-Nya, menjadi Ibu kami juga. Semoga berkat bimbingan kasihnya, Gereja-Mu makin hari makin subur dan bersuka cita atas kekudusan anak-anaknya, serta menarik keluarga semua bangsa ke dalam haribaannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 1:12-14

“Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa.”

Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 87:1b-3.4-5.6-7

Ref. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.

  1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.

  2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.

  3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U : Alleluya, alleluya

S : Berbahagialah engkau, Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Suci menurut Yohanes 19:25-34

“Inilah anakmu. Inilah ibumu.” 

Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?: “Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib — sebab Sabat itu adalah hari yang besar — maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini adalah hari setelah Minggu Pentakosta, dan oleh karena itu menandai dimulainya bagian kedua Masa Biasa tahun liturgi saat ini. Dan pada hari ini Gereja merayakan Pesta Santa Perawan Maria Bunda Gereja. Kita mengenang Maria dalam bimbingan dan perlindungannya yang tiada henti bagi Gereja yang telah dipercayakan oleh Puteranya sendiri dalam pemeliharaannya, agar kita semua selalu memohon doa dan bimbingannya, dan tidak mudah menyerah dalam perjuangan dan pencobaan yang kita alami.

Dalam bacaan pertama kita hari ini, kita mendengar dari Kitab Kejadian tentang kisah kejatuhan umat manusia yang terjadi karena wanita pertama, Hawa, yang tidak mampu menahan godaan iblis yang meyakinkannya untuk tidak menaati Tuhan dan tunduk pada Tuhan. Oleh karena itu, melalui dia, ketidaktaatan dan dosa masuk ke dalam hati umat manusia, memisahkan kita dari kasih karunia Allah. Hal ini disorot pada hari ini karena Bunda Maria juga dikenal sebagai Hawa Baru sama seperti Kristus adalah Adam Baru.

Maria sebagai Hawa Baru menaati Tuhan dengan sempurna dan sepenuh hati, mengatakan ya kepada Tuhan ketika ia menerima kabar dari malaikat Gabriel bahwa ia akan mengandung Putera Allah. Tugas yang sangat menantang dan sulit, namun Maria memilih untuk mempercayakan dirinya kepada Tuhan. Ketaatannya kepada Tuhan dan imannya menjadi sumber di mana keselamatan masuk ke dunia, datang melalui Yesus Putranya.

Kita juga mendengar bagaimana dalam Injil hari ini tentang Yesus yang mempercayakannya Maria kepada murid yang dikasihi-Nya dan karenanya, Maria menjadi Bunda bagi semua umat beriman dan seluruh Gereja. Maria mengikuti dengan setia Putranya sepanjang jalan bahkan sepanjang Sengsara-Nya, penderitaan dan penyaliban-Nya sampai ke kaki Salib. Begitulah cara Maria, sebagai Hawa Baru, telah menunjukkan kepada kita ketaatan sejati, cinta kepada Tuhan dan iman kepada-Nya, sebuah teladan dan inspirasi yang harus diilhami oleh kita semua sebagai orang Kristen untuk diikuti dan diteladani. Maria, sebagai Bunda Gereja juga adalah Bunda kita, yang penuh kasih dan perhatian kepada kita, selalu memperhatikan kita yang berulang kali jatuh ke dalam dosa dan terpisah dari Putra-Nya.

Itulah sebabnya, hari ini, kita semua diingatkan akan kewajiban kita dan perlu mengikuti teladan Bunda Maria sendiri dalam iman dan melakukan apa pun yang kita bisa agar kita dapat menjadi teladan yang baik dan menginspirasi diri kita sendiri untuk sesama saudara seiman, dan untuk banyak orang lain yang belum mengenal Tuhan atau mereka yang belum memahami ajaran dan perintah-Nya. Dan melalui teladan dan tindakan kita sendiri, cara hidup kita yang layak dan patut diteladani, seperti yang telah dilakukan Maria, kita boleh menginspirasi orang lain untuk menjadi saksi Kristus. Melalui Maria, Bunda Gereja, kita semua juga dituntun untuk mengikuti teladannya dan mengikuti jalan yang dia pimpin, jalan paling langsung menuju Putranya, Tuhan dan Juruselamat kita.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Tuhan, terimalah persembahan kami ini dan jadikanlah sakramen keselamatan. Semoga berkat kekuatan misteri ini kami dikobarkan oleh cinta Perawan Maria, Bunda Gereja, dan diperkenankan untuk lebih giat bergabung bersama dia untuk karya penebusan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

PREFASI – Maria, Citra dan Bunda Gereja

Sungguh layak dan benar, pantas dan menyelamatkan, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang mahakuasa dan kekal dan memuliakan Dikau dengan pujian yang pantas pada perayaan Santa Perawan Maria ini.

Dengan menerima Sabda-Mu dalam hati yang tak bernoda, dia diperkenankan mengandung-Nya dalam rahim yang perawan; dan, dengan melahirkan Sang Pencipta, dia menunjang Gereja sejak awal mula. Dengan menerima pesan akhir kasih ilahi di bawah salib, dia mengangkat sebagai anaknya semua orang, yang oleh wafat Kristus, dilahirkan untuk hidup ilahi. Dengan menggabungkan doanya pada doa para Rasul, yang menantikan janji-Mu, dia tampil sebagai teladan Gereja yang berdoa.

Dan, setelah diangkat ke dalam kemuliaan surgawi, dengan kasih keibuan, ia mendampingi Gereja yang berziarah; dan, dengan penuh kasih sayang, ia menjaga langkah Gereja menuju tanah air abadi, sampai tiba hari Tuhan yang mulia.

Dari sebab itu, bersama para Kudus dan semua Malaikat, kami turut memuliakan Dikau dengan tak henti-hentinya berseru: Kudus…kudus…kuduslah Tuhan…

ANTIFON KOMUNI – Bdk. Yoh. 2:1,11

Ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus melakukan tanda-Nya yang pertama dan dengan itu Ia menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Ya Tuhan, kami telah memperoleh jaminan penebusan dan kehidupan. Dengan rendah hati kami mohon semoga berkat bantuan Bunda Maria, Gereja-Mu mewartakan Injil kepada segala bangsa dan memenuhi seluruh bumi dengan pencurahan Roh Kudus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment