Jumat, 07 Juli 2023 – Hari Biasa Pekan XIII

Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Tegal Sari, Sumatera Selatan – Indonesia

 
 
 
 

 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA –  Mazmur 106:1

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab la baik! Kekal abadi kasih setia-Nya.

PENGANTAR: 

‘Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar, melain kan orang berdosa. Demikianlah tercatat dalam Injil hari ini. Maka Yesus memilih Matius dari antara para pemungut cukai menjadi murid-Nya. Dan la makan bersama orang-orang berdosa. Sedangkan kita cenderung mengucilkan mereka, karena mau mempertahankan martabat dan harga diri kita. Kecenderungan semacam itu membuat kita buta. Sebab kita pun mempunyai kelemahan dan kesalahan. Namun, kita diikutsertakan dalam rencana-rencana Allah.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi para pemungut cukai dan orang berdosa. Kami mohon dengan rendah hati, semoga kami mengakui, bahwa hanya rahmat-Mulah yang mampu menghidupi kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 23:1-4.19; 24:1-8.62-67

“Ishak mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.”

Sara, isteri Abraham, hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya. Kemudian Sara meninggal di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan. Lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya. Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan jenazah isterinya, lalu berkata-kata kepada orang-orang Het, “Aku ini orang asing dan pendatang di antaramu. Berikanlah kiranya kepadaku sebuah kuburan di tanahmu ini, supaya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang telah meninggal.” Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua di ladang Makhpela, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan. Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati Tuhan dalam segala hal. Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua, yang diberi kuasa atas segala miliknya, katanya, “Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, supaya aku mengambil sumpahmu. Demi Tuhan, Allah yang empunya langit maupun bumi, janganlah engkau mengambil seorang isteri bagi anakku dari antara wanita negeri Kanaan tempat aku tinggal ini. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku, kepada sanak saudaraku, untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.” Lalu berkatalah hamba itu kepadanya, “Mungkin wanita itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini? Haruskah aku membawa anakmu ke negeri asal Tuanku itu? Abraham lalu berkata, “Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana! Tuhan, Allah yang empunya langit, telah memanggil aku dari rumah ayahku dan dari negeri sanak saudaraku. Ia telah bersabda dan bersumpah kepadaku, ‘Negeri ini akan Kuberikan kepada keturunanmu.’ Dialah yang akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku. Tetapi jika wanita itu tidak mau mengikuti engkau, maka bebaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini. Hanya saja, janganlah anakku kaubawa kembali ke sana.” Beberapa waktu kemudian Ishak datang dari arah sumur Lakhai-Roi; ia tinggal di tanah Negeb. Menjelang senja Ishak keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangannya dan melihat ada unta-unta datang mendekat. Itulah hamba Abraham yang kembali dari negeri tuannya dan membawa serta Ribka, calon isteri Ishak. Ribka juga melayangkan pandangannya dan melihat Ishak. Segera Ribka turun dari untanya dan bertanya kepada hamba Abraham, “Siapakah orang yang berjalan di padang menuju kita itu?” Jawab hamba itu, “Dialah tuanku.” Lalu Ribka mengenakan telekungnya dan menyelubungi diri. Kemudian hamba itu menceriterakan kepada Ishak segala yang dilakukannya. Maka Ishak mengantar Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 106:1–2.3–4a.4b–5

Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!

  1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan Tuhan, dan memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?

  2. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.

  3. Perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu, supaya aku melihat kebahagiaan orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama milik pusaka-Mu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 9:9-13

“Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan.

Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae … Hiduplah hati Yesus melalui hati Maria

Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Jumat 7 Juli 2023. Kali ini bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Matius 9: 9-13. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, pada hari ini, kita kisah panggilan Matius sebagai salah satu dari dua belas rasul Yesus Kristus. Melalui kisah ini, kita dapat mendapatkan wawasan yang berharga tentang belas kasih dan panggilan Yesus yang terbuka bagi semua orang. Ada dua poin yang saya renungkan dari Injil ini, yang dapat memperkaya dan memperkuat iman kita.

  1. Belas Kasih dan Pengampunan yang tidak mengenal batas

Saudara-saudari, dalam kisah panggilan Matius, kita melihat betapa besar belas kasih karunia dan pengampunan Allah bagi setiap manusia. Matius adalah seorang pemungut cukai, Bagi orang Yahudi  seorang pemungut cukai dianggap berdosa atau kotor karena pada waktu itu karena berpihak kepada pemerintahan atau penjajahan romawi yang berkuasa. Namun ketika Yesus melihat Matius, Ia tidak melihat dia sebagai orang yang terbuang Yesus tetap melihat Matius sebagai seorang yang berpotensi untuk mengalami pertobatan. Yesus menghampirinya dengan penuh kasih dan memanggil Matius untuk bergabung dalam pelayananNya. Melalui panggilan ini, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada dosa atau kesalahan yang terlalu besar untuk diampuni dan ditebus oleh belas kasih Allah. Kita semua tanpa terkecuali, juga terpanggil untuk menerima dan menyebarkan pengampunan Tuhan yang penuh kasih ini kepada sesama bukan pertama-tama karera kita sudah kudus.

  1. Pentingnya Perubahan Hati dan Bertobat

Panggilan Matius juga menyoroti pentingnya perubahan hati dan bertobat dalam hidup. Ketika Matius menerima panggilan dari Yesus, Ia meninggalkan pekerjaannya sebagai pemungut cukai dan mengikut Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa panggilan Yesus tidak hanya memerlukan kesediaan saja. Mengikuti Tuhan membutuhkan perubahan hati yang tulus untuk bertobat. Maka Matius dengan sukacita meninggalkan kehidupan masa lalunya dan memilih cara hidup baru berdasarkan kehendak Allah. Sebuah cara hidup mengingatkan kita bahwa panggilan Kristus juga membutuhkan sikap kerendahan hati dan niat yang tulus untuk meninggalkan dosa dan berbalik kepada Tuhan. Pertobatan  menjadikan hidup semakin indah kalau kita mau membuka hati dan memiliki cara hidup baru serta membiarkan kasih karunia Tuhan senantiasa menyertai hidup kita.

Saudara-saudari terkasih, melalui cerita panggilan Matius ini kita dapat merasakan belas kasih dan pengampunan Allah yang besar. Matius telah memberi teladan untuk mendengar panggilan-Nya serta hidup dalam pertobatan dan mengikut tuhan dengan setia. Mari kita juga memohon rahmat dan kekuatan dari Roh Kudus agar kita mampu meneladani contoh Matius, yang dengan sukacita meninggalkan segala sesuatu demi mengikut Yesus. Mari kita hidup dalam cinta dan pertobatan, serta menjadi teladan kasih karunia Tuhan bagi dunia yang membutuhkan. Semoga hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa Raja mahamulia, panggillah kiranya kami ikut dalam perjamuan dan limpahkanlah pengampunan dosa-dosa kami berkat roti anggur ini, Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 106:3

Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang setiap saat melakukan keadilan.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami, guna menyembuhkan kami dari dosa dan menuntun kami di jalan-Mu. Semoga kami siap sedia mengabdi demi kebahagiaan dan keselamatan sesama dan karenanya kerajaan-Mu semakin berkembang. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:  

1 Comment

Leave a Comment