Senin, 07 Agustus 2023 – Hari Biasa Pekan XVIII

Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Tegal Sari, Sumatera Selatan – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  – Mazmur 81:17

Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum, dan Kupuaskan dengan madu kuat.

PENGANTAR: 

Musa tidak tahan lagi menanggung beban pemberontakan umat. Dalam kebingungannya ia berpaling kepada Tuhan. Murid-Murid Yesus menghadapi orang banyak dan mau menyuruh mereka pergi tanpa makan dan minum. Tepat teguran Yesus yang sekaligus me nunjukkan jalan keluarnya: percaya kepada Tuhan.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Maharahim,  kasihanilah dan dampingilah kami dengan sabda-Mu, daya Roh-Mu. Kami mohon, berilah kami rezeki untuk bekal perjalanan, ialah Yesus pemimpin kami, yang menjadi perantara kami di hadapan-Mu, dan kini hidup

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Bilangan 11:4b-15

“Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas bangsa ini.”

Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir, orang-orang Israel berkata, “Siapa yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat akan ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar, akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna.” Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Orang-orang Israel berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dengan lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa penganan yang digoreng. Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. Musa mendengar keluh kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis di depan pintu kemahnya. Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dinilai jahat oleh Musa. Maka Musa berkata kepada Tuhan, “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk, dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu? Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini? Mengapa Engkau berkata kepadaku, ‘Pangkulah dia seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu? Bimbinglah dia ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!’ Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata, ‘Berilah kami daging untuk dimakan.’ Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja; jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 81:12-13.14-15.16-17

Ref. Bersorak sorailah bagi Allah, kekuatan kita.

  1. Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!

  2. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.

  3. Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mat 4:4b) Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 14:13-21

“Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat; dibagi-bagi-Nya roti itu, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak.”

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat, dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka.” Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” Yesus berkata, “Bawalah ke mari.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan sampai dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ

Vivat Cor Iersu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Senin 7 Agustus 2023. Kali ini bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Matius 14:13-21. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudara-saudari pendengar Resi yang dikasihi Tuhan, awal perikop ini mengisahkan bagaimana kondisi sesudah Yohanes pembaptis dibunuh, ada duka yang mendalam dari banyak orang. Kisah selanjutnya adalah Yesus yang mencoba mencari tempat sunyi untuk berdoa, namun orang-orang mendahului untuk mengikutiNya. Kalau Yesus cuek berpikir untuk diriNya sendiri dan para Murid saja mungkin juga tidak masalah. Akan tetapi rasa belaskasih membuatnya memberi perhatian. Itulah gambaran Allah pula yang tidak pernah cuek terhadap situasi manusia. Itulah gambar Allah yang memiliki kepedulian terhadap situasi manusia. Dalam situasi itu disembuhkanNya orang-orang sakit yang mengikutiNya, Yesus juga membuat mukjizat penggandaan roti dan ikan. Pada saat itu di daerah Timur Tengah roti adalah makanan pokok yang amat dibutuhkan manusia.

Maka ketika banyak orang kesulitan memiliki makanan pokok atau roti, ada diantara muridnya yang mengusulkan agar mereka membeli makanan di desa-desa sekitar. Namun, Yesus menjawab dengan kata-kata yang mengejutkan: “Mereka tidak perlu pergi. Berilah mereka makan.” Mula-mula murid-murid terkejut karena mereka hanya memiliki lima roti dan dua ikan. Namun, dengan iman yang teguh, Yesus meminta mereka memberikan makanan tersebut kepada-Nya.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan melalui kisah ini, ada dua point penting yang hendak saya renungkan:

  1. Pertama tentang kemurahan Hati dan kepedulian: Dalam kisah ini, Yesus menunjukkan kemurahan hati-Nya yang besar kepada orang banyak. Ia tidak hanya mengobati mereka yang sakit secara fisik, tetapi juga memberikan makanan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini mengajarkan kita pula untuk menjadi saksi kemurahan hati Tuhan dalam hidup kita, dengan memberikan perhatian dan kepedulian kepada mereka yang membutuhkan, terutama melalui pelayanan sosial juga berbagi berkat yang tulus. Kisah ini juga mengingatkan kita untuk berani yakin dalam iman kita dan bahwa Tuhan dapat melakukan hal-hal yang mustahil dalam hidup kita.

  2. Ke dua tentang proses dari ragu menuju yakin: Meskipun murid-murid awalnya ragu, mereka akhirnya mempercayai-Nya dan memberikan makanan yang ada kepada Yesus. Inilah panggilan kita sebagai umat Katolik, untuk mengembangkan sikap yakin. Kisah ini mengajarkan untuk membuka hati dan agar dapat hidup kita dapat menjadi instrumen atau alat Tuhan. bahwa hidup kita dapat diubah menjadi berkat bagi hidup orang lain.

Dalam hidup ini, kita mungkin diuji dengan berbagai tantangan dan keterbatasan yang kita hadapi. Tetapi melalui kisah ini, Yesus mengingatkan kita untuk tidak khawatir dan mempercayai bahwa Ia adalah sumber kekuatan dan penyedia segala sesuatu yang kita butuhkan. Dengan iman yang teguh dalam kemurahan hati-Nya dan kesediaan kita untuk berbagi, kita dapat menjadi saluran berkat dan harapan bagi dunia di sekitar kita. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami yang mahamurah hati, berilah kami roti anggur suci, berilah kami Yesus Putra-Mu terkasih, yang…..

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 81:17

Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum, dan akan Kukenyangkan dengan madu dari gunung batu.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, Engkau selalu setia kepada siapa pun yang Kaupanggil hidup di dunia ini. Engkau menghendaki semua orang rukun bersatu serta tetap menikmati kedamaian dalam diri Yesus. Sabda-Mu yang hidup dan menjadi pengantara kami sepanjang masa.

DOWNLOAD AUDIO RESI :

1 Comment

Leave a Comment