Jumat, 23 Februari 2024 – Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rm. Anselmus Inharjanto SCJ dari Komunitas SCJ Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  — Mazmur 25.17-18⁣⁣

Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.⁣⁣

PENGANTAR⁣⁣

Allah kita bukanlah pembalas dendam dan penghukum. Ia tidak berkenan akan kematian orang berdosa, tetapi menghendaki agar kita sungguh hidup. Adapun syaratnya: mau mencari kesucian sejati. Garis para nabi ditarik terus oleh Yesus. Mengusahakan kesucian mengandaikan bahwa niat kita untuk berdamai dan bertobat lebih kuat dari keyakinan bahwa hanya kita sajalah yang benar. Marilah kita berdamai dengan Tuhan dan sesama.⁣⁣

DOA PEMBUKA⁣⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …⁣⁣

ATAU⁣⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber belas kasih, sungguh luas kesabaran-Mu dan besar belas kasih-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami mengikuti jalan yang benar, dan singkirkanlah segala kejahatan dari kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ..⁣⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yehezkiel 18:21-28

“Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?”

Beginilah Tuhan Allah berfirman, “Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8

Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?

  1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.

  2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.

  3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.

  4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S :  (Yeh 18:31) Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:20-26

“Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu.”

Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Inilah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Anselmus Inharjanto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor MariaeTerpujilah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pada hari ini, Tuhan Yesus memberikan pengajaran sangat berharga kepada kita. Kritik tajamnya terhadap praktik keagamaan waktu itu, terutama yang dilegitimasi oleh pimpinan agama Yahudi, sangatlah masuk akal. Dengan tegas Ia bersabda: “Tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Apa yang Ia maksudkan di sini? Yesus hendak mengatakan bahwa semua kurban dan pengorbanan, seberapapun banyaknya, tidak bernilai, jika tidak didukung belas kasih (mercy) dan bela rasa (compassion) kepada setiap manusia.

Inilah semacam sinkronisasi atau penyelarasan antara ajaran dan kehidupan sehari-hari. Ajaran harus tampak dalam cara hidup manusia tiap hari. Barangkali ini yang juga masih menjadi pergulatan umat Kristiani zaman now. Secara liturgis, ibadat, doa-doa, baca Firman dan lain-lain sudah oke, namun hati kita belum terbuka, belum berbela rasa, belum sering menunjukkan belas kasih, dan sukar mengampuni. Hati terbuka adalah gambaran hati yang seluas samudra, ada tempat bagi semua insan. Yesus jelas memiliki hati terbuka semacam itu, dibuktikan dengan kasih perhatiannya bagi yang sakit, lumpuh, mati, buta dll. Ia sangatlah peka dengan penderitaan sesama dan menunjukkan kasih itu secara kasat mata. Pengampunan pun tiada henti Ia tunjukkan kepada mereka yang menyalibkan Dia.
Mari kita terus berupaya agar proses sinkronisasi antara kurban dan kasih kita semakin terwujud. Semoga Hati Kudus Yesus menjadi teladan hati yang terbuka, penuh belas kasih, bela rasa dan pengampunan. Amin 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣⁣

Allah Bapa maha penyayang, terimalah persembahan ini sebagai tanda perdamaian antara Engkau dengan umat-Mu Semoga berkat kemurahan hati-Mu kami Kauanugerahi keselamatan Demi Kristus, …⁣⁣

ATAU ⁣⁣

Allah Bapa kami sumber kerukunan, semoga berkat roti anggur, berkat Yesus Putra-Mu terkasih, kami Kaukuduskan menjadi umat-Mu dan rukun bersatu padu dengan sesama. Demi Kristus, ….⁣⁣

ANTIFON KOMUNI — Yehezkiel 33:11⁣⁣

Tuhan telah bersumpah: Aku menghendaki bukan supaya orang berdosa mati. melainkan supaya ia bertobat dan hidup⁣⁣

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah ….⁣

ATAU:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, Engkau menyelami diri kami masing-masing sampai ke lubuk hati kami. Kami mohon. semoga kami dapat berbelas kasih kepada sesama sebagaimana Engkau sendiri berbelas kasih kepada kami. Demi Kristus…..

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

4 Comments

  • Herlin Februari 23, 2024 at 3:25 am

    Amin

    Reply
  • Bernadeta Ita Wulandari Februari 23, 2024 at 9:51 am

    Amin,😇
    Berkah Dalem Gusti Mo’Een 🙏

    Reply
  • Firmus dega Februari 23, 2024 at 10:13 am

    Makasih Romo

    Reply
  • Yufita Barito Februari 23, 2024 at 9:01 pm

    Amin…
    makasih Romo untuk renungannya

    Reply

Leave a Comment