Rabu, 10 Juni 2010 – NOVENA HATI KUDUS YESUS Hari I

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang – Indonesia

 

BACAAN PERTAMA: I Raja-Raja 18:20-39

“Semoga bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka bertobat.”

Sekali peristiwa Raja Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.” Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun. Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: “Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya. Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api. Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!” Seluruh rakyat menyahut, katanya: “Baiklah demikian!” Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: “Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api.” Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: “Ya Baal, jawablah kami!” Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu. Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: “Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga.” Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian. Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: “Datanglah dekat kepadaku!” Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu. Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. –Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: “Engkau akan bernama Israel.” — Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih. Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. Sesudah itu ia berkata: “Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!” Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk kedua kalinya!” Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!” Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air. Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!”

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 16:1-2a.4.5.8.11

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.”
  2. Bertambahlah kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan kurban curahan mereka, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka dengan bibirku.
  3. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
  4. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil

U: Alleluya.
S: Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

BACAAN INJIL: Matius 5:17-19

“Aku datang untuk menggenapi hukum.”

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.’ Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”

RENUNGAN DIBAWAKAN OLEH: Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Hati Kudus Yesus Menyempurnakan Hukum

Vivat Cor Iesu, per Cor Marie. Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui hati Maria…

Sahabat yang dicintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Rabu, 10 Juni 2020, Pekan Biasa ke X dan Novena Hati Kudus Yesus hari pertama. Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang.

Tema Resi kita kali ini adalah: Hati Kudus Yesus Menyempurnakan Hukum

            Saudari-saudaraku, sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.  Dari bacaan injil yang baru saja kita dengar, kita mengetahui bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia ini bukan untuk membatalkan Hukum Taurat, tetapi untuk menggenapinya. Hidup, ajaran, dan karya penebusan Kristus adalah penggenapan Hukum Taurat. Tuhan Yesus juga menegaskan bahwa Hukum Taurat memuat Sabda Allah yang kekal (ayat 18). Artinya Sabda Allah tidak berubah bagi umat-Nya. Oleh karena itu, siapa pun yang melalaikan atau melanggar satu perintah saja dari Sabda Tuhan itu, ia telah melanggar seluruh Sabda Tuhan. Ia bukan anggota Kerajaan Surga (ayat 19). Lalu apa yang bisa kita pelajari dari Bacaan Injil yang kita dengar hari ini? Saya menawarkan 2 hal saja.

  1. Hukum kasih yang utama: Tuhan Yesus adalah orang yang Yahudi yang pasti melaksanakan hukum taurat dengan segenap hati-Nya, tetapi Tuhan Yesus melaksanakan hukum Taurat tidak secara buta (menaatinya secara apa adanya). Yesus melaksanakan hukum Taurat dengan hati, misalnya walaupun menurut aturan pada hari Sabat, orang Yahudi tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun, tetapi Yesus tetap menyembuhkan orang yang sakit, karena yang terpenting bagi Yesus adalah kasih. Yesus tidak meniadakan hukum Taurat, malah Ia menyempurnakannya dengan menggunakan kasih,dan hasilnya adalah Hukum Kasih(lih. Mat 22:37-39). Apakah kita selalu mengedepankan Kasih bagi sesama dalam menerapkan peraturan, dalam lingkungan keluarga kita, dalam pergaulan kita?
  2. Tuhan Yesus ingin agar para murid-Nya dan kita semua para pengikutNya memberlakukan Sabda Tuhan dengan sungguh-sungguh mulai dari dalam hati bukan hanya sekadar tingkah laku lahiriah. Artinya Sabda Tuhan sungguh berbuah nyata tidak sekedar pencitraan agar kita dipandang orang yang saleh atau orang yang suci, namun sungguh-sungguh menjiwai perilaku kita.

           Saudari-saudara yang terkasih dalam hati yesus. Marilah kita meneladan hatiNya yang adalah Sang Firman Yang Hidup. Agar hidup kita dijiwai FirmanNya sehingga perilaku kita menampakkan belas kasih Allah dan HatiNya senantiasa merajai Hati Kita. 

            Dan secara khusus dalam novena dalam rangka persiapan menyambut Hari raya Hati Kudus ini, kita mohon Rahmat HatiNya agar hati semakin menyerupai hatiNya.

Saudari sauadara sahabat Resi dehonian yang terkasih mari kita siapkan hati kita untuk berdoa Novena hari pertama:

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Hati Yesus yang Maha Kudus, Juruselamat kami, arahkanlah pandangan kami hanya terpusat pada cahaya Kasih dan Rahmat yang bersinar dari hati-Mu. Kami memohon rahmat-Mu bagi intensi kami

(hening sejenak mendoakan intensi Anda)

Semoga hati-Mu menjadi mercusuar iman kami yang benderang, jangkar harapan kami, bantuan yang selalu diulurkan dalam kelemahan kami, fajar kedamaian yang tak tergoyahkan, dan matahari yang menyinari cakrawala hidup kami. Kami percaya sepenuhnya kepada Hati Ilahi-Mu.  Semoga rahmat-Mu mengubah hati kami supaya Injil-Mu selalu menjadi pedoman kami.

Semoga semua orang dan bangsa di bumi berlindung di dalam Hati-Mu yang penuh kasih dan menikmati kedamaian yang bersumber dari mata air cinta kasih yang sejati, yaitu Hati-Mu yang penuh belas kasih. Amin.

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita. Amin

Tuhan memberkati.. Berkah Dalem..

NB: Bisa diteruskan dengan doa penyerahan Keluarga Kepada Hati Kudus Yesus

Penyerahan Keluarga kepada Hati Yesus:

Juru selamat kami yang kudus, Engkau menaruh cinta kasih yang besar kepada kami. Maka kami datang kepada-Mu untuk membaharui penyerahan seisi rumah kami kepada hati-Mu.

Kami mengakui Engkau sebagai Raja kami, Raja seluruh keluarga kami. Hati Ilahi Yesus, pada kesempatan ini kami berkumpul di hadapan-Mu dan menyatakan cinta kasih kami kepada-Mu serta syukur hati kami karena segala anugerah-Mu. Kami menghormati Engkau sebagai Kepala keluarga kami, dan kami insaf bahwa tiada sia-sia kami menaruh kepercayaan kepada-Mu.

Hati Yesus yang Mahamurah, Engkaulah Raja kami. kami mohon demi kasih sayang bunda Maria, tolonglah kami supaya kami semakin lama semakin mendalami cinta kasih-Mu. Dengan demikian kami berani menghadapi musuh kerajaan-Mu di mana pun kami berada.

Hendaklah Engkau melanjutkan kejayaan-Mu di atas bumi ini. Taklukkanlah semua keluarga di dunia ini di bawah kekuasaan-Mu yang elok. Dengan demikian dalam waktu singkat akan terdengar satu seruan saja di seluruh bumi ini: Pujian bagi Hati Ilahi yang telah membawa keselamatan bagi kita. Kepada-Nyalah hikmat dan pujian sepanjang masa. Amin. 

2 Comments

  • Aloysia Maria Kustini Rahayuningsih Juni 10, 2020 at 12:45 am

    Selamat pg,Rm ..
    Terimakasih utk Resinya…terimakasih sdh diingatkan jg Novenanya…ini Novena Andalan kustini….sbab kustini senantiasa mendapat jawaban Kasih Allah dr Novena ini. ( ini Sungguh kustini nyatakan sebagai kesaksian ,sebagai bukti pula bhw Tuhan senantiasa menyertaiku dan mendengarkan setiap doaku, semoga intensi kus kali ini jg.Tuhan dengar dn Tuhan jawab amien…Berkah Dalem

    Reply
  • Resti Sartono Juni 10, 2020 at 4:39 am

    Terima kasih utk renungannya dr Br. Gatot plus teks Novena Hati Kudus Yesus yg bs dikuti bersama keluarga kami di rumah. Berkah Dalem 🙏🙏😊😊

    Reply

Leave a Comment