Rabu, 04 November 2020 – PW St. Carolus Borromeus, Usk.

Rm. Aloisius Yudistira SCJ dari Komunitas SCJ Brussel Belgia

 
 
 

ANTIFON PEMBUKA – Yeh 14:11.23-24

Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka

 

PENGANTAR

Karolus Boromeus, yang setelah Santo Ambrosius dianggap sebagai kebanggaan Milan, merupakan tokoh Kontrareformasi abad 16. Ia dilahirkan di puri Arona sebagai putra bangsawan tahun 1538, Selesai studi ilmu hukum ia diangkat menjadi sekretaris Paus Pius IV. pamannya. Tahun 1560 ia menjadi kardinal diakon dan administrator keuskupan agung Milan: Tahbisan imam dan uskup diterimanya tahun 1563. la seorang pekerja dan pendoa yang tak kenal lelah. Tulisan-tulisannya masih ratusan yang tersimpan di perpustakaan Milan. Keputusan-keputusan Konsili Trente dilaksanakan. Melalui Sinode, kunjungan dan pendirian seminari-seminari ia membaharui Klerus dan reksa pastoral Tetapi kaum papa miskin dan penderita sakit tak lepas dari perhatian nya. Ketika wabah pes berjangkit siang malam ia siap di rumah sakit Dalam usia relatif muda( 46 tahun) ia meninggal dunia. 

 

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber segala pembaharuan, kuatkanlah kiranya dalam umat-Mu semangat yang menjiwai uskup-Mu Santo Carolus Borromeus. Semoga Gereja-Mu selalu diperbarui dan semakin menyerupai Kristus sehingga sanggup menanpakkan wajah Kristus kepada dunia. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu..

 

BACAAN PERTAMA: Filipi 2:12-18

“Kerjakanlah keselamatanmu, Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu, baik kemauan maupun pelaksanaan.”

Saudara-saudara kekasih, kalian senantiasa taat. Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi lebih-lebih sekarang waktu aku tidak hadir. Sebab Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu baik kemauan maupun pelaksanaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kalian tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Maka kalian akan bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada sabda kehidupan. Dengan demikian aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa tidak sia-sialah aku berlomba dan berjerih payah. Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada kurban dan ibadat imanmu, aku bergembira dan bersukacita bersama kalian. Dan kalian pun hendaknya bergembira dan bersukacita bersama aku.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 27:1.4.13-14

Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.

  1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

  2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.

  3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

 

BACAAN INJIL: Lukas 14:25-33

“Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi milik-Ku.”

Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, “Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antaramu, yang mau membangun sebuah menara, tidak duduk membuat anggaran belanja dahulu, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, ‘Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikan.’ Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain, tidak duduk mempertimbangkan dulu apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jika tidak dapat, iaakan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antaramu yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Al. Yudistiro SCj

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Mara.

“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku”. Salib adalah simbol kemuridan yang seringkali membuat kita bertanya diri, apa sanggup memikulnya sampai tuntas? Salib identik dengan penderitaan, darah, kehinaan, dan kematian. Injil hari ini mengajak kita merenung, apakah kita memang sungguh ingin mengikuti jalan salib tersebut? Bila satu-satunya yang akan kita dapat sebagai murid Yesus adalah jalan salib yang berat, apakah kita masih sungguh ingin mengikuti Yesus?

Mari menengok kembali pada apa yang membuat kita menjadi murid Yesus. Mari menengok juga apa yang sebetulnya kita cari dan harapkan dengan menjadi murid Yesus. Bisa jadi, di balik pilihan mengikuti Yesus ada alasan-alasan sosial, kultural, tradisi, ekonomi, kekeluargaan, oportunistis, maupun egosentris yang beraneka ragam dan bercampur dengan motif-motif rohani. Salib memaksa kita untuk memurnikan motivasi dan tujuan kita agar tidak kehilangan arah atau salah arah dan tersesat dalam perjalanan mengikuti Kristus. Pemurnian itu dimulai dengan satu pilihan: melepaskan diri dari segala milik. Bisa juga dimaknai sebagai “membenci bahkan nyawanya sendiri”. Segala milik dan nyawa tentu saja artinya segala hal yang paling berharga atau paling penting. Melepaskan semua itu berarti menjadikan Allah sebagai yang paling berharga. Diperlukan keberanian untuk merevolusi diri: dari kelekatan pada hal-hal yang mengikat saya terlalu erat di dunia (materi, relasi, luka hati, gaya hidup), dari kebutuhan dan hasrat egosentris (untuk mendapatkan sesuatu buat saya), dari kesombongan dan keinginan menjadi Tuhan (pertarungan harga diri, menghakimi orang lain).

Mari kita mohon rahmat kasih yang besar kepada Allah dan kesetiaan dalam memikul salib kita setiap hari. Tuhan memberkati.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bepa yang kekal dan kuasa, berkatilah kiranya roti anggur yang kami sajikan di altar-Mu pada peringatan Santo Carolus Borromeus. la telah melaksanakan tugasnya sebagai gembala umat dengan teliti, penuh pengabdian dan berjasa karena keutamaannya. Semoga demikian pula usaha kami menghasilkan buah yang tahan uji. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

 

ANTIFON KOMUNI  –  Mat 20.28

Putra Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan manusia.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber cinta kasih, kurnia cinta kasih-Mu telah kami sambut. Kuatkanlah kiranya semangat kami agar kami pun setia dalam pengabdian dan berkobar dalam cinta kasih Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami… 

No Comments

Leave a Comment