Rabu, 25 November 2020 – Hari Biasa Pekan XXXIV

Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ dari Komunitas Superiorat Wilayah SCJ Teluk Betung Lampung Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Wahyu 15:3be

Agung dan mengagumkan segala karya-Mu, ya Tuhan Allah mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya Raja segala bangsa

 

PENGANTAR

Untuk membimbing para pilihan memasuki kerajaan-Nya, maka Kristus, Sang Anak Domba, melakukan seperti yang dilakukan Musa ketika membimbing umat Israel. Mereka diajak menerabas laut kekacauan dan kekalutan. Kita tak usah mempersiapkan pembelaan kita, sebab Kristus yang membisiki bahasa dan kebijaksanaan, yang tak dapat disangkal oleh lawan-lawan kita. Dengan tetap setia bertahan kita akan memperoleh kemenangan

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang malakudus, terpujilah nama-Mu yang kudus dan diluhurkanlah di seluruh dunia! Semoga semua orang menyerupai Adam Baru, ialah Yesus, cahaya umat manusia, yang hidup dan berkuasa,….

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Wahyu 15:1-4

“Mereka melagukan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba.”

Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur dengan api, dan di tepi lautan kaca itu berdirilah orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, “Besar dan ajaiblah segala karya-Mu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 98:1.2-3ab.7-8.9

Ref. Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.

  2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

  3. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak sorai bersama-sama.

  4. Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Why 2:10) Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.    

 

BACAAN INJIL: Lukas 21:12-19

“Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.”

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Jesus melalui Hati Bunda Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan  saya  Romo  Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ – Teluk Betung – Lampung – Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian –  edisi hari Rabu – tanggal dua puluh lima – November – dua ribu dua puluh – hari biasa minggu ke tiga puluh empat – diambil dari Injil Lukas bab dua puluh satu ayat dua belas sampai dengan sembilan belas.

Para pendengar Resi dehonian yang terkasih. Terus terang, ketika saya membaca dan merenungan perikopa ini, jujur dalam hati saya mengatakan; Janganlah peristiwa yang akan terjadi dalam perikopa ini, sungguh-sungguh benar terjadi dalam hidupku. Konteksnya adalah ‘penganiayaan’. Apa yang terjadi dalam penganiayaan adalah murid Kristus akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dipenjara. Akan dihadapkan pada para penguasa dan raja-raja. Selain itu dilingkup keluarga mereka akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Suasana konflik, perang dan ramai kacau-balau.

Pendengar yang terkasih. Hari ini Yesus mengingatkan kita sebagai umat Kristiani; untuk waspada dan siap sedia apabila datang waktunya kita mengalami “penganiayaan”. Situasi yang bisa menjadi ‘hambatan’ iman itu pasti akan selalu ada. Entah kapan waktunya, sesuai dengan sabda Jesus bahwa sebagai muridNya kesengsaraan itu tidak akan lepas dari diri kita.  Pasti akan ada kejadian serta usaha-usaha untuk melemahkan kita sebagai orang beriman. Tantangan dan hambatan masih mungkin kita hindari atau hadapi.

Dalam konteks kita sekarang ini bisa saja hal itu datang dari dalam lingkungan terdekat, keluarga misalnya. Tidak jarang perjuangan beriman justru kandas ketika menghadapi itu. Tantangan menjadi berat dan menuntut korban. Iman menjadi iman keluarga, bukan iman personal yang dasarnya adalah perjumpaan pribadi dengan Yang Ilahi. Banyak orang kristiani tak mampu bertahan dalam menghadapi situasi itu. Mereka memilih mundur dan kalah. Lupa akan sabda Jesus yang mengingatkan kita untuk bertahan. Mereka tidak sadar bahwa dalam ‘penganiayaan iman’ mereka kalah.

Pendengar Resi yang terkasih. Sejak awal Yesus sudah mengingatkan kita. Bagaimana kita menghadapi itu, sepenuhnya tergantung dari keputusan kita. Apakah kita akan tetap bertahan, juga tergantung bagaimana diri kita. Dalam dua situasi yang berbeda Jesus menjamin bahwa dia menyertai kita.

Lihatlah apa yang telah disabdakanNya kepada kita. Yang pertama Jesus bersabda: “Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.  Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu”. Dan yang kedua jaminan Jesus menjadi kekuatannya dalam sabdaNya: “Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang.  Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”

Satu hal sangat pasti adalah jika kita tetap bertahan, Yesus memberi jaminan bahwa tak sehali pun dari rambut kita akan hilang. Artinya Yesus memberi janji dan jaminan keselamatan itu secara penuh. Syaratnya adalah tetap bertahan.

Marilah kita mohon iman, supaya kita bisa bertahan, bisa tetap setia dalam situasi apapun yang mengancam iman kita. Iman kita akan membuat kita menjadi semakin pasrah, sumarah dan semeleh. Kepadanya kita bersandar dan mengandalkan hidup kita sepenuhnya. Semoga Hati Kudus Jesus semakin dimuliakan dalam hidup dan hati kita yang kuat, tahan dan setia. Amin.

 

DOA PERSIAPAN

Allah Bapa kami di surga, kami mohon, berilah kami kedamaian dalam memuliakan Putra-Mu, yang demi kebahagiaan kami telah sudi menderita dan wafat di salib, agar dapat melimpahkan kepada kami harapan akan hidup yang kekal. Sebab Dialah…

 

ANTIFON KOMUNI – Wahyu 2:10

Hendaklah kalian setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniai kalian mahkota kehidupan.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur, karena telah Kauberi tangan kuat dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Kami mohon, semoga nama-Nya selalu memberikan kekuatan baru dalam segala tingkah laku kami. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

No Comments

Leave a Comment