Senin, 14 Juni 2021 — Hari Biasa Pekan XI

Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas SCJ Palembang Indonesia

 
 
 
 

RESI AUDIO:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 98:3cd

Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

PENGANTAR

Bila orang lain mendapat kesulitan, kita lebih mudah menolong daripada bila kita sendiri yang mengalami. Kelemah-lembutan injili bukanlah tugas yang mudah. Dengan kejujurannya, Paulus melaksanakan: kesabaran, kemurnian pandangan, kebaikan hati, semangat kesucian dan cinta kasih yang tulus. Namun, ganjaran insaninya: penjara.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber sukacita kami, semoga kami selalu patuh setia pada kabar sukacita-Mu, dan ajarilah kami kiranya mengabdikan segala yang ada pada kami bagi kerajaan-Mu di dunia. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 6:1-10

“Dalam segala hal kami menunjukkan bahwa kami ini pelayan Allah.”

Saudara-saudara, sebagai teman-teman sekerja, kami nasihati kalian, janganlah sia-siakan kasih karunia yang telah kalian peroleh dari Allah. Sebab Allah bersabda, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan dikau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, sekarang inilah saat perkenanan itu! Hari inilah keselamatan itu! Dalam segala hal kami tidak memberi alasan seorang pun tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela. Sebaliknya dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami ini pelayan Allah, yaitu dalam menahan dengan penuh kesabaran segala penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berpayah-payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; dalam mewartakan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan baik untuk menyerang ataupun untuk bertahan; ketika dihormati atau dihina; ketika diumpat atau dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun terpercaya; sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, namun tetap hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang yang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, padahal kami memiliki segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 98:1.2-3ab.3cd-4

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.

  2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.

  3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mzm 119:105) Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:38-42

“Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.”

Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm.Petrus Haryanto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Maria. Hiduplah hati Yesus melalui Hati Bunda Maria.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Sabda Tuhan yang barusaja kita baca dan dengarkan, terdengar atau terasa sangat ekstrim dan jelas sekali melawan arus zaman, pun sampai hari ini. Kita tahu pada zaman Yesus hidup, keadilan diartikan sebagai ‘mata ganti mata, gigi ganti gigi’. Dengan demikian tak dapat dipungkiri bahwa rantai balas dendam tak akan pernah terputuskan, tak pernah berakhir.

Pada zaman ini, rasanya masih juga kita dengarkan berita tentang orang-orang yang tidak bersalah dibunuh, tindakan kekerasan yang tidak masuk akal, penganiayaan terhadap anak-anak dan terhadap pasangan. Bahkan, yang sangat mengerikan bahwa tindak kekerasan itu menciptakan banyak ketakutan dan kecemasan di dunia kita, di mana pun kita tinggal.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Di tengah situasi seperti itu, Yesus mengajak pendengarNya supaya selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan jahat. Ia mendesak kita untuk terus menggemakan ajaranNya ini: “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu”. Yesus mengajak kita untuk menghancurkan prinsip “kekerasan dibalas dengan kekerasan” atau “kejahatan dibalas dengan kejahatan”. Singkatnya, kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan. Kejahatan tidak dapat pula dilawan dengan kejahatan. Karena, itu jelas merusak hubungan antara Allah dengan manusia dan hubungan manusia dengan sesamanya. Yesus justru mengajarkan kasih dan pengampunan. Bahkan ketika di atas salib, Ia mendoakan musuh-musuhNya: “Ya Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Fokus kita adalah undangan Yesus supaya kita selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan jahat. Yesus menuntut suatu langkah ekstrim yang harus kita lakukan, yakni tidak membalas perbuatan jahat orang lain, tetapi mengampuni dan melayani mereka semaksimal mungkin bahkan dengan melakukan lebih dari apa yang diminta dan diharapkan.

Jika kita bisa mewujudkan tuntutan moral seperti itu, maka akan menjadi suatu kemajuan yang sangat pesat bagi peradaban manusia. Jemaat Kristiani perdana pun bersusah payah untuk menjalankannya (bdk. 1 Kor.13:5-7), demikian pun kita akhir-akhir ini. Tetapi bagi kita masih sangat mungkin, kita bisa melakukannya. Mengampuni dan melayani siapapun semaksimal mungkin. Seperti halnya Yesus telah melakukanNya dan membuahkan keselamatan; kita pun dipanggil untuk mengabdi kepada kemanusiaan, sehingga membuahkan keselamatan. Mari kita selalu berbuat baik sebanyak mungkin kepada siapa saja dan kepada apa saja; serta mengampuni dan melayani mereka semaksimal mungkin.

Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa sumber kebahagiaan, berkat roti anggur ini ajarilah kami memahami dan menghayati semangat Putra-Mu, yang telah mengurbankan segala-galanya demi kebahagiaan kami semua. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – 1 Yohanes 2:5

Barangsiapa mematuhi sabda Kristus, dia dipenuhi oleh cinta kasih ilahi yang sempurna.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, ajarilah kami hidup sederhana, yang menjadi tanda kebenaran. Berilah kami keberanian untuk mengorbankan diri demi kebahagiaan sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

 

2 Comments

  • Arsenio de Jesus Juni 13, 2021 at 4:36 am

    Terima kasih Romo Vincent atas renungannya… Salam dari timika papua kami umat paroki sempan stasi status. Petrus sp. 1 kombas status. Yoseph sp. 4 jalur 7 semoga Romo sehat selalu Tuhan Yesus berkati.

    Reply
    • Herlin Djunaidy Juni 13, 2021 at 8:47 pm

      Amin

      Reply

Leave a Comment