Senin, 28 Juni 2021 – Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup dan Martir

Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA — Yeh. 34: 11.23–24

Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.

PENGANTAR: 

Ireneus diakui sebagai theolog dan saksi tradisi kuno gerejani. Di Smir na ia belajar pada Uskup Polikarpus yang masih mengenal Rasul Yoha nes; kemudian ia ke Perancis dan tahun 177 menggantikan Pothinus, us kup Lyon yang gugur sebagai inartir Selama 25 tahun ia memimpin mi si di Perancis, menata Gereja yang masih muda. Pada waktu itulah ia menulis karya tulisnya yang terkenal ‘Melawan Kesesatan’ yaitu aliran Gnostik. Di samping itu ia mendasari ‘Tradisi’ yang sejak para rasul di ajarkan oleh Gereja dari generasi ke generasi. ‘Di mana ada Gereja, di situ pula ada Roh Kudus.” katanya.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa, pokok damai sejati, berkat bantuan-Mu Santo Ireneus berhasil mempertahankan ajaran benar dan meneguhkan damai bagi Gereja. Semoga berkat bantuannya kami dikuatkan dalam iman dan cinta kasih sehingga selalu memperhatikan kesatuan dan memajukan kerukunan. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, …..

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 18:16-33

“Apakah engkau akan membinasakan orang saleh bersama dengan orang jahat?”

Setelah Abraham diberi janji oleh Tuhan, maka berangkatlah ketiga tamunya. Mereka mengarahkan pandangannya ke Sodom, dan Abraham mengantarkan mereka. Berpikirlah Tuhan, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang akan Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya ia memerintahkan kepada anak-anak dan keturunannya, agar tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan agar Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.” Maka bersabdalah Tuhan, “Sesungguhnya, banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata, “Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang jahat? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya demi kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya daripada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama dengan orang jahat, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang jahat! Jauhkanlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Tuhan bersabda, “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka.” Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benaritu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Tuhan bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi, Sekiranya tiga puluh yang didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.” Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh yang didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi ini saja. Sekiranya sepuluh yang didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” Lalu pergilah Tuhan, setelah Ia selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 103:1-2.3-4.8-9.10-11

Reff.  Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.

  1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!

  2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!

  3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.

  4. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 8:18-22

“Ikutilah Aku.”

Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati YesusKY melalui Hati Bunda Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, Jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian edisi Jumat 28 Juni 2021

Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih, saya sering mendapat DM atau pesan lewat media sosial dari beberapa orang muda yang menyatakan keinginan menjadi Katolik. Awalnya niat dan keinginan itu begitu menggebu-gebu, bahkan mulai membuat postingan-postingan di akun media sosial mereka, kebiasaan-kebiasaan sebagai orang katolik, seperti membuat tanda salib, berziarah, mengikuti misa di gereja dan sebagainya. Tetapi dalam perjalanan waktu, dari mereka mengurungkan niatnya, karena beberapa alasan. Ada yang mendapat penolakan dari keluarga, teman, atau pasangannya. Ada yang merasa mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan terdekatnya dan sebagainya.

Dalam bacaan Injil hari ini Yesus menantang kita terutama keseriusan keputusan kita untuk mengikuti-Nya. Yesus secara blak-blakan mengungkapkan konsekuensi mengikutiNya dan tidak menyembunyikan implikasi dari keputusan kita untuk mengikutinya dan bahwa komitmen kita kepadaNya harus melampaui komitmen atau ikatan emosional jangka pendek.

Yesus menggunakan kata-kata yang paling mungkin untuk menekankan radikalitas panggilan-Nya. Tidak seperti kita, Yesus tidak begitu tertarik pada jumlah atau kuantitas pengikutnya tetapi pada kualitas komitmen muridnya, pada kesiapannya untuk mengikuti jejak sang Guru.

‘Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalanya’. Yesus lahir di palungan dan mati di kayu salib, di luar tembok kota. Tidak heran jika kita menemukan bahwa mengikutiNya berarti meninggalkan barang-barang material dan kenyamanan bagi semua orang, meskipun pada tingkat yang berbeda.

Yesus mengatakan “ikutlah aku”. Ketika memutuskan untuk mengikuti Yesus, kita semestinya sadar apa yang menjadi prioritas hidup kita. Menjadi pengikut Yesus bukan untuk mencari keuntungan, apalagi kenyamanan duniawi. Justru mengikuti Yesus berarti siap kehilangan banyak hal demi kerajaan Allah.

Hari ini, saya mengundang kita semua untuk merenungkan kembali apa artinya menjadi seorang Kristen, pengikut Yesus. Yesus  tidak menyediakan jaminan hidup yang mudah. Mengikuti Yesus berarti bersiap untuk bersama-Nya di saat-saat yang buruk maupun saat-saat yang baik. Tidak ada jaminan keamanan atau kenyamanan bagi seseorang yang ikut serta berjalan bersama Yesus di mata dunia. Dibully, dihina, diejek, ditolak oleh orang-orang terdekat dipersulit untuk mendirikan tempat ibadah adalah kenyataan bahwa keputusan untuk mengikuti Yesus, bukanlah keputusan yang sederhana dan main-main.

Oleh karena itu, mari menegaskan komitmen kita. Panggilan Kemuridan membutuhkan iman, kepercayaan, dan komitmen yang luar biasa. Mari bertanya diri: Apa kualitas komitmen pribadiku kepada Tuhan Yesus dan Injil-Nya? Mari bersyukur dan mengucapkan terima kasih karena Yesus menghitung kita di antara murid-murid-Nya hari ini. Mari mohon agar Yesus memberikan kepada kita semua yang kita butuhkan untuk mengikutiNya dengan bersukacita, taat dan setia.  Saya memberkati saudaraa dengan berkat Allah yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin. Berkah Dalem.

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN

Allah Bapa, benteng kekuatan kami, roti anggur ini kami hunjukkan dengan gembira untuk memuji Engkau pada peringatan Santo Ireneus, uskup-Mu. Semoga kami cinta akan kebenaran taat setia pada iman Gereja dan senantiasa berpegang teguh pada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI —  Yoh. 10:10

Aku datang supaya mereka memiliki hidup, bahkan hidup yang berlimpah-limpah.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa, pencinta damai, sudilah kiranya memperkuat iman kami dengan sukrumen kudus. Santo Ireneus telah mencapai kemuliaan, karena berpegang teguh pada iman sampai mati. Semoga kami pun setia dalam iman, sehingga memperoleh keselamatan kekal. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

1 Comment

  • Herlin Djunaidy Juni 27, 2021 at 9:11 pm

    Amin

    Reply

Leave a Comment