Jumat, 21 Juli 2023 – Hari Biasa Pekan XV

Rm. Agustinus Sugiarno SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 115:17-18

Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu sambil menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

PENGANTAR:

Mungkin pernah dilihat gambar perjamuan malam Yesus ber sama para murid dengan latar belakang Paska pertama di Mesir dengan segala persiapannya. Pengikut Kristus memang telah dibebaskan, agar dengan sukarela siap siaga di hadapan Tuhan untuk melakukan ziarah bersama.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, sebagai bekal dalam perjalanan Engkau telah memberi kami rezeki, yaitu Yesus, Anak Domba Paska baru. Semoga Engkau berkenan datang dan mencipta baru kami pada waktu kami berkumpul memuji nama-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 11:10-12:14:

“Hendaklah kalian menyembelih anak domba pada waktu senja. Apabila Aku melihat darah, maka Aku akan melewati kalian!”

Musa dan Harun telah melakukan segala mukjizat di depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun, boleh domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kalian kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Dan darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah tempat orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus makan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti tak beragi dan sayuran pahit. Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air; tetapi hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya. Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi. Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api. Beginilah kalian memakannya: pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kalian memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah, Tuhan. Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kalian tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 116:12-13.15-16bc.17-18

Ref. Aku akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan.

  1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.

  2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!

  3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Yoh 10:27) Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 12:1-8

“Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Sugiarno SCJ

Vivat Cor IESU per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi yang terkasih, jumpa dengan saya Kembali Rm. Agustinus Sugiarno SCJ, dari komunitas Provinsialat SCJ Palembang. Mari kita awali permenungan kita hari ini, Jumat, 21 Juli 2023 dengan membaca dari Injil Matius 12:1-8.

Pendengar RESI yang terkasih, hari sabat dimaksudkan agar orang-orang Yahudi mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan Allah, dan bila perlu terlibat dalam kegiatan di Bait Allah. Aturan-aturan sabat diadakan supaya orang Yahudi mengarahkan pikirannya pada Allah. Polemik antara Yesus dan pemuka-pemuka Yahudi seringkali menyangkut hal ini. Yang menjadi persoalannya adalah pemuka-pemuka agama Yahudi belum terbuka mata dalam melihat bahwa kiprah hidup Yesus bersama para murid-Nya adalah melulu terarah pada Allah. Hadirnya para murid bersama Yesus, merupakan bentuk kebersamaan dengan Allah. Hidup bersama Yesus, sama dengan hidup di dalam Bait Allah. Jadi sebenarnya, bagi murid Yesus, setiap hari adalah hari Sabat.

Tindakan para murid Yesus memetik gandum pada hari sabat karena lapar, sebenarnya merupakan tindakan di dalam Allah. Artinya, para murid memetik gandum untuk dimakan, dengan tujuan agar mereka tetap memiliki energi untuk melakukan hal-hal di dalam dan bersama Yesus (atau bersama Allah). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tindakan memetik gandum adalah cara para murid untuk bertahan dalam kebersamaan dengan Yesus.

Tuhan Yesus memberi mereka sebuah pelajaran berharga: kadang ada orang berpikir bahwa hidup beragama itu baik kalau sudah menaati peraturan dan perintah-perintah secara harfiah. Hidup keagamaan menjadi begitu kaku dan bisa menjadi kurang manusiawi. Ada orang justru menderita dan terancam kematian karena menjalankan peraturan agama yang tidak tepat. Sedangkan, Tuhan menghendaki belas kasihan, pengampunan dan keselamatan manusia dengan menjalankan dan menghayati perintah-Nya.

 Dari kebenaran itu, kita memahami bahwa hubungan kita dengan Tuhan tak bisa dilepaskan dari hubungan kita dengan sesama. Sebagai orang beriman, tentu kita “menerima aturan atau perintah” untuk membawa persembahan kepada Tuhan berupa harta atau barang-barang berharga, namun akan lebih penting ketika “persembahan” itu dalam situasi tertentu digunakan untuk menolong sesama dari bahaya kematian, kemiskinan, atau kelaparannya. Ya, sebagai orang beriman, kita tidak boleh menutup mata terhadap keprihatinan yang menyelimuti sesama. Karena Yesus sendiri memberi teladan: Ia berbelas kasihan kepada kemalangan kita hingga rela memberikan nyawa-Nya di kayu salib.

Tuhan Yesus mengasihi, Tuhan Yesus   memberkati.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

kami mengenangkan peristiwa Paska, ‘Engkau lewat’, dengan anggur roti ini. Semoga kami Kaujadikan umat-Mu dan Kaulepaskan dari segala dosa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Allah Bapa sumber kebebasan,

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 116:12-13

Bagaimana akan kubalas segala kebaikan Tuhan kepadaku? Aku mengangkat piala untuk merayakan keselamatan sambil menyerukan nama Tuhan.

DOA SESUDAH PENUTUP: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, Engkau lebih menyukai belas kasih daripada kurban persembahan. Semoga gambaran Putra-Mu terukir dalam-dalam di hati kami, dan semoga kami selalu ramah dan penuh belas kasih terhadap sesama. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Herlin Juli 21, 2023 at 5:23 am

    Amin

    Reply
  • Firmus dega Juli 21, 2023 at 9:58 am

    Makasi Romo

    Reply

Leave a Comment