Kamis, 03 Agustus 2023 – Hari Biasa Pekan XVII

 

Fr. Fransiskus Dedy Saputra SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Keluaran 40:37

Selama mengembara itu pada siang hari awan Tuhan berada di atas kemah suci dan pada malam hari terdapat api di dalam awan itu.

PENGANTAR:

Kitab Keluaran menggarisbawahi kesetiaan, kerahiman, dan kebaikan hati Tuhan. Malahan Tuhan tinggal dalam kemah di tengah-tengah umat-Nya untuk memimpinnya dengan tanda awan. Tujuan perjalanannya ialah kerajaan surga. Itulah perutusan baru yang dibawa Yesus guna melengkapi Perjanjian Lama.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa tujuan hidup kami, Engkau selalu mendampingi perjalanan para leluhur dengan memberikan awan pada siang hari dan tugu api pada malam hari. kami mohon, jangan sampai kami ditinggalkan penyelenggaraan-Mu yang penuh cinta kasih. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 40:16-21.34-38

“Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci.”

Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 84:3-4.5-6a.8a.11

Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!

  1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.

  2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!

  3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.

  4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Kis 16:14b) Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 13:47-53

“Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang.”

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Fransiskus Dedy Saputra SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara-saudari pendengar Resi Dehonian yang terkasih dalam Kristus, salam jumpa dan salam kenal dengan saya Frater Fransiskus Dedy Saputra SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta, Visma Vijaya Praya, Papringan, Yogyakarta, Indonesia, dalam Resi (renungan singkat) Dehonian edisi hari Kamis, tanggal 03 Agustus 2023, hari Kamis Pekan Biasa yang ke-XVII.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Sabda Tuhan yang baru saja kita dengarkan berbicara mengenai Kerajaan Surga. Yesus berungkali berbicara tentang Kerajaan Surga yang digambarkan melalui perumpamaan. Ada yang seperti ragi, ada pula yang seperti biji sesawi, dan pada kali ini Kerajaan Surga digambarkan seperti pukat. Apa itu pukat? Pukat adalah sejenis jaring yang besar atau panjang untuk menangkap ikan. Pukat biasanya digunakan oleh para nelayan untuk menjaring ikan dan ketika ikan sudah masuk ke dalam pukat kemudian nelayan pun memilah atau memisahkan ikan sesuai target, yaitu seberapa besar atau kecil ikan yang ditentukan.

Ketiga perumpamaan yang digambarkan oleh Yesus sejatinya memiliki inti yang sama, yaitu Allah menawarkan keselamatan bagi semua orang. Namun semuanya tergantung pada setiap pribadi manusia apakah mau menanggapi keselamatan yang ditawarkan Allah atau justru sebaliknya. Di sisi lain Yesus berbicara tentang Kerajaan Surga melalui perumpaan ini karena pada dasarnya seluruh kehidupan pada suatu saat akan berakhir. Yesus menggunakan perumpamaan tentang pukat untuk menggambarkan hari penghakiman. Gambaran Kerajaan Surga pada akhir zaman dalam Injil hari ini mengingatkan kepada kita bagaimana seharusnya kita menjalani hidup saat ini.

Melalui bacaan Injil hari ini yaitu perumpamaan tentang pukat, saya mengundang kita semua agar mampu mengalami persatuan dengan Kristus. Dari perumpamaan ini, saya menganalogikan bahwa lautan sebagai dunia dan ikan-ikan sebagai manusia-manusia. Mereka yang mengumpulkan ikan (nelayan) sebagai malaikat. Pukat adalah alat atau sarana yang digunakan Allah untuk memanggil manusia agar mengalami persatuan dengan Kristus. Perumpamaan tentang pukat ini menunjukkan bahwa Allah berupaya menangkap dan menarik siapa saja untuk bersatu dengan Kristus, tanpa terkecuali. Ketika manusia memilih untuk bersatu dengan Kristus, maka konsekuensinya ialah siap untuk dibentuk dan berani meninggalkan segala perbuatan yang buruk serta mengarah pada perbuatan yang baik.

Sahabat Dehonian yang terkasih, perjalanan hidup kita di dunia ini merupakan suatu ziarah. Kata ziarah (jiarah) dalam Bahasa Jawa yaitu “Siji Sing Diarah.” Artinya ialah satu yang dituju atau dicari. Lalu pertanyaannya untuk kita masing-masing, apakah yang kita cari di dunia ini? Saya yakin bahwa kita semua memiliki tujuan dan arah yang sama yaitu menanggapi karya keselamatan Allah agar masuk ke dalam Kerajaan Surga, hanya cara dan usahanya yang berbeda-beda. Tindakan kasih dan perbuatan baik merupakan salah satu panggilan kita sebagai seorang kristiani untuk mencapai Kerajaan Surga dan menghadirkan berkat bagi sesama.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, semoga Sabda Tuhan hari ini semakin meneguhkan dan menguatkan iman kita sebagai murid Kristus untuk terus berpengharapan kepada Allah. Mari, kita persiapkan hati kita untuk siap dibentuk oleh tangan Allah sehingga ketika Allah menebarkan jala-Nya dan menjaring, kita semua dapat masuk ke dalam kerajaan Hati Kudus-Nya. Semoga Tuhan memberkati kita semua.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahakudus, berkatilah kami dalam roti anggur ini dan perkenankanlah kami memahami lambang yang terdapat di situ: bahwa Engkau sudi menjadi rezeki kami selama kami Kauperkenankan hidup. Demi Kristus ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 84:11

Lebih baik satu hari dipelataran Tuhan daripada seribu hari di tempat lain. Lebih baik berdiri di ambang  pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, semoga kami memahami sabda yang tertulis tentang Dikau. Maka kami mohon Kauberi sabda yang membawakan pengertian dan kedamaian, yaitu Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. 

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment